Sabtu, 29 Oktober 2011

Peranan dan pentingnya Bahasa Indonesia dalam ilmiah


Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, ia membutuhkan bantuan dari makhluk lainnya bahkan dari manusia lainnya (saling membutuhkan). Maka dari itu, manusia dituntut untuk dapat saling bekerja sama, berkomunikasi dengan baik antar sesamanya. Disinilah fungsi bahasa dibutuhkan.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari—yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status—bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang di resmikan sebagai bahasa nasional, yang berfungsi untuk komunikasi dari berbagai daerah. Walaupun Indonesia banyak ragam bahasa daerah tetapi untuk komunikasi formal dan ilmiah tetap saja yang di pakai Bahasa Indonesia. Tulisan Ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Dalam tulisan ilmiah Bahasa indonesia yang disesuaikan dengan EYD sangat digunakan dan diperhatikan, dan bahasa yang digunakan harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat.
Pengertian karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinyaberusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis ataupeneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secaralogis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawabanmengenai sesuatu hal dan untuk membuktikankebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalamobjek tulisan.
Dalam berbagai tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi.
Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya adalah agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.
Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan sebagai berikut :
  •   Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.
  •   Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari makalah.
  •   Laporan Praktik Kerja
Karya ilmiah yang memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).
  •   Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :
  1. Langsung (observasi lapangan)
  2. Skripsi
  3. Tidak langsung (studi kepustakaan)
  •   Tesis
Karya ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.
  •   Disertasi
Karya tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar dengan bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang sifatnya konstektual,
Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan kaidah yang berkaitan dengan pembentukan istilah, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan oleh pusat pembinaan bahasa Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai pedoman dalam memperhatikan hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat untuk di setiap kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ada yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu :
  1. Bermakna isinya
  2. Jelas uraiannya
  3. Berkesatuan yang bulat
  4. Singkat dan padat
  5. Memenuhi kaidah kebahasaan
  6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
  7. Komunikasi secara ilmiah
Aspek komunikatif (keefektifan) hendaknya dicapai pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam komunikasi ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi diri untuk menggunakan bahasa (struktur kalimat dan istilah) popular khususnya untuk komunikasi antar ilmuan. Karena makna symbol bahasa harus diartikan atas dasar kaidah baku, karya ilmiah tidak harus mengikuti apa yang nyatanya digunakan atau popular dengan mengorbankan makna yang seharusnya. Bahasa keilmuan tidak selayaknya mengikuti kesalahkaprahan.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Oleh karenanya, kita harus menggunakannya dengan baik. Antara lain dengan cara sebagai berikut:
  1. Dalam hal penggunaan ejaan.
  2. Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi.
  3. Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan tak baku, sedangkan ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku.
  4. Dalam penulisan Singkatan dan Akronim. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR, GBHN, KTP, PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI, LAN, IKIP, SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
  5. Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
  6. kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar enam puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
  7. Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung (-), tanda pisah (_), tanda petik (”), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (’).
  8. Dalam pemakaian imbuhan, awalan dan akhiran.
Pada penulisan ilmiah juga sering terdapat kesalahan. Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan:
  • Kesalahan penalaran
Kesalahan penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesalahan penalaran intra-kalimat dan antarkalimat.
  • Kerancuan
Kerancuan terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih. Kerancuan dapat dipilah atas kerancuan bentukan kata dan kerancuan kalimat.
  • Pemborosan
Pemborosan terjadi apabila terdapat unsur yang tidak berguna dalam penggunaan bahasa.
  • Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah kalimat dapat dikatakan lengkap apabila setidaknya mempunyai pokok (subyek) dan penjelas (predikat).
  • Kesalahan kalimat pasif
Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif intransitif.
  • Kesalahan ejaan
Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia No. : 0543a/U/1987).
  • Kesalahan pengembangan paragraf.
Paragraf yang digunakan dalam tulisan ilmiah mempunyai tiga syarat, yaitu kesatuan, kesistematisan dan kelengkapan, serta kepaduan.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting dalam konsep suatu karya ilmiah. Apalagi kita yang sedang berada di jenjang perkuliahan yang nantinya akan menyusun karya ilmiah, harus dapat menciptakan suatu karya ilmiah dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar nantinya karya ilmiah kita dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi manfaat untuk orang lain.



Selasa, 25 Oktober 2011

kemacetan kota jakarta


Kemacetan di Jakarta
Kemacetan sepertinya sudah menjadi menu langganan sehari-hari masyarakat Jakarta. Kesemrawutan dan tidak tertibnya kendaraan menjadi pemandangan yang biasa. Kemacetan mengakibatkan kerugian secara ekonomi maupun secara tidak materil. Belum lagi kerugian yang lainnya yang harus ditanggung pengguna jalan di Jakarta. Udara yang tercemar akibat asap dari knalpot pun sangat menggangu.

Kemacetan di Jakarta sepertinya tidak dapat lagi di hindarkan. Bayangkan saja, jutaan kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua setiap hari melintas di jalanan Ibukota Jakarta. Kemacetan semakin di perparah dengan di tambahnya kehadiran angkutan umum yang mendominasi, seperti bus kota, angkot, bajaj, taksi, ojek, dan lain sebagainya.

Polisi yang mengatur jalanan Ibukota pun sepertinya sudah kewalahan dan kehilangan akal untuk mengatasi kemacetan. Aktivitas warga yang dari pagi hingga malam hari membuat Jakarta seolah kota yang tak pernah mati.

Penyebab kemacetan di Jakarta pun karena hal yang beragam. Buruknya layanan transportasi di Jakarta dapat menyebabkan kemacetan karena tidak adanya jadwal. Angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, tidak berhenti di halte yang sudah disediakan. Buruknya kondisi kendaraan juga secara tidak langsung membuat orang lebih cenderung menggunakan kendaraan pribadi mereka sendiri.

Kesadaran masyarakat untuk mematuhi tata tertib pun dinilai masih sangat rendah. Banyak sepeda motor, angkutan umum, bahkan kendaraan pribadi yang menerobos lampu lalu lintas, menyerobot masuk ke dalam lintasan busway, menyebrang tidak pada tempatnya. Hal-hal itupun bisa menyebabkan kemacetan.
Arus urbanisasi pun berpengaruh pada kemacetan Jakarta. Dengan bayangan Jakarta sebagai kota harapan, banyak warga daerah yang hujrah ke Jakarta untuk mencari nafkah. Banyaknya jumlah penduduk yang membutuhkan alat transportasi dan juga membutuhkan lapangan pekerjaan. Bahkan, mereka melakukan usaha yang cenderung menggunakan sarana umum seperti trotoar dan badan jalan.

Banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan dan di trotoar. Padahal fungsi trotoar itu sendiri digunakan untuk pejalan kaki. Kurang tegasnya pemerintah dalam menindak pedagang kaki lima membuat pedagang kaki lima semakin bertambah banyak. Bahkan para pedagang pun menjual dagangannya sampai ke tengah jalan, contoh para pedagang di tanah abang. Itu sangat mengganggu para pengguna jalan, dan akhirnya terjadilah kemacetan.

Walaupun sudah ada busway yang di gembor-gemborkan kendaraan anti macet, sepetinya hasilnya sama saja. Malah dengan adanya busway malah semakin memperparah kemacetan. Karena jalan yang seharusnya 3 jalur berubah menjadi 2 jalur di karenakan penyempitan jalan khusus busway.

Memang mengatasi kemacetan di kota Jakarta bukanlah hal yang mudah. Pemerintah kota Jakarta dinilai lamban mengatasi kemacetan yang terjadi di Ibukota ini. Banyak pihak yang menyayangkan ini. Karena sebagian besar masyarakat yang berdomisili di wilayah Jabodetabek bekerja di Jakarta. Mereka berangkat kerja harus pagi-pagi sekali untuk menghindari kemacetan yang parah. Saat jam pulang kantor pun kemacetan kembali terjadi dimana-mana.

Lalu apakah ada solusi untuk mengatasi kemacetan yang kian parah tersebut?
Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi kemacetan itu sendiri. Antara lain adalah pembatasan kendaraan pribadi. Dengan tidak menumpuknya kendaraan di Jakarta akan membuat kemacetan berkurang. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi dapat dilakukan dengan cara peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, dan bea masuk yang tinggi.

Permasalahan kemacetan di Jakarta ini  juga harus diatasi dengan IT (teknologi). TMC adalah salah satu teknologi yang di miliki Ditlantas PMJ dalam mengawasi dan mengatur lalu lintas di Jakarta. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki TMC diantaranya adalah GPS (Global Positioning System) yang digunakan untuk melakukan pemantauan kendaraan petugas di lapangan.

GIS (Global Information Sistem) yaitu sebuah peta yang dapat menginformasikan lokasi kecelakaan , lokasi kemacetan serta sebab timbulnya kemacetan, jalur Bus way,Penempatan anggota di lapangan dan sebagainya.

Berikutnya adalah CCTV (Closed Circuit Television) yang berfungsi untuk memonitor dan memantau situasi lalu lintas terkini. SMS (Short Messaging Service) untuk menerima informasi dari masyarakat melalui layanan SMS 1717.

Internet Service (website) untuk memberikan berita seputar lalu lintas terkini, jadwal layanan SIM keliling dan informasi kegiatan masyarakat juga menerima informasi dari masyarakat melalui email, forum dan konsultasi.
Traffic Accident Service (Pelayanan Informasi Laka Lantas) yang mencatat data kecelakaan di seluruh wilayah hukum PMJ. Law Enforcement Service atau Pelayanan Penegakkan Hukum. Call Centre untuk menerima informasi dari masyarakat melalui nomor telepon 021-5276001.

Lalu dengan cara membangun sarana transportasi. Membuat jembatan penyeberangan agar orang yang mau menyebrang tidak mengganggu kendaraan yang lewat. Membuat peraturan bahwa bus kota dan angkutan umum lainnya harus berhenti di halte yang telah di sediakan. Dan berikan sanksi yang tegas kepada yang melanggar.

Penambahan jalur lalu lintas pun efektif untuk mengurangi macet. Agar jalur yang biasanya hanya 2jalur di tambah menjadi 3 jalur.

Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP) pun bisa menjadi salah satu solusinya. Jadi tidak semua jenis kendaraan dapat melintasi suatu wilayah.

Namun tidak semua solusi dapat berjalan dengan lancar. Berbagai kendala pasti di temukan. Terutama kendala soal biaya. Anggaran biaya yang tinggi untuk perbaikan transportasi pasti menuai protes dari sebagian masyarakat. Karena seperti yang sudah-sudah, banyak biaya yang di keluarkan namun hasilnya tidak di dapat.

Pemerintah harus lebih memikirkan lagi bagaimana cara mengatasi kemacetan di Kota Jakarta. Karena jika tidak, bisa-bisa kemacetan di Kota Jakarta bisa lebih parah di bandingankan sekarang.

Pemerintah pun harus bekerja sama dengan gubernur dan aparat terkait. Jika hanya menambah jumlah polisi lalu lintas saja tak akan membantu dalam mengatasi kemacetan di Jakarta. dan adanya kesadaran dari para pengguna jalan sendiri harus di tanamkan.

Saya sebagai penulis pun berharap, semoga kemacetan di kota Jakarta dapat segera di atasi. Demi menciptakan pula Jakarta yang bersih terbebas dari asap knalpot kendaraan.

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bc/JakartaTransjakartaBusspurInDerJalanSudirman.jpg/220px-JakartaTransjakartaBusspurInDerJalanSudirman.jpg

Kamis, 09 Juni 2011

Tugas 5

Kelompok : # Alexandra Adelia (12109430)
# Astarinachika (15109425)
# Rieka mustikasari (10109827)
# Monica Ayu Putri (11109459)
# Wike Restu Ayu (12109232)

SOAL:

1. Jelaskan apa yg dimaksud dng : a. Uang fiat, b. Uang komoditas, c. Uang hampir likuid

2. Jelaskan apa fungsi uang !

3. Sebutkan dan jelaskan apa motivasi orang memegang uang !

4. Sebutkan lembaga keuangan non blok itu apa saja !



*JAWAB*
1. a) Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu.

b) Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut.

c) Uang hampir likuid adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi.



2. - Sebagai alat tukar
Fungsi ini sangat penting sebab pertukaran tanpa menggunakan uang sangat sulit terlaksana. Dengan adanya uang, maka kesulitan-kesulitan yang timbul karena barter dapat diatasi. Pertukaran dapat langsung dilakukan antara barang-barang yang dinginkan dengan uang yang dimiliki.
- Sebagai alat satuan hitung
Dengan adanya uang uang, maka nilai suatu barang dapat diukur dan diperbandingkan. Nilai suatu barang dapat dinyatakan dengan harga. Penggunaan uang sebagai alat satuan hitung akan memudahkan masyarakat menentukan nilai suatu barang.



3.

a. Untuk kebutuhan Transaksi

Dalam menjalani hidup, manusia membutuhkan uang untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli baik barang maupun jasa. Transaksi akan mengalami peningkatan jika pendapatan seseorang naik. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan positif dengan pendapatan dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar. Contoh : memiliki uang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari di mini market.

b. Untuk Berjaga-Jaga

Jika suatu waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga yang bersifat darurat maka uang yang dimiliki dapat dipergunakan. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan positif dengan pendapatan dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar dan penyimpan nilai. Contoh : Jika anak tiba-tiba sakit maka uang yang ada di bawah kasur diambil untuk membiayai pengobatan anak.

c. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi

Seseorang atau badan usaha dapat mempergunakan uang yang dimilikinya dengan menginvestasikan pada usaha-usaha tertentu demi mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut sebesar-besarnya. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan negatif dengan tingkat bunga dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi aset dan penyimpan nilai. Contoh : Memebeli deposito perusahaan terkenal dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan besar dari uang yang ditanamnya.


4. – Pertanian & Globalisai

- Manajemen dan Rumah Sakit di Indonesia

Minggu, 15 Mei 2011

Menghitung Pertumbuhan Ekonomi

Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP). Pendorongan ketiga sumber ini disebut juga supply-side economy, atau ekonomi dari sisi penawaran.
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi (resesi dan depresi). Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

(http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/11/19/mudahnya-menghitung-pertumbuhan-ekonomi/)

Laju Pertumbuhan Ekonomi Jabar Mencapai 6,87%

Selama triwulan pertama tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jawa Barat mencapai 6,87% dibanding periode sama pada tahun 2010.

Kenaikan tersebut ditopang oleh semua sektor, kecuali pertanian dan pertambangan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Lukman Ismail menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan pertama tahun 2011 terjadi pada semua sektor, di antaranya sektor industri pengolahan tumbuh 5,43% bangunan dan konstruksi tumbuh 15%, angkutan dan komunikasi tumbuh 27%, serta keuangan sewa serta jasa perusahaan tumbuh 15,97%.

“Selain pertumbuhan, ada juga sektor yang mengalami penurunan kinerja, di antaranya pertanian sebesar 5,50%dan pertambangan sebesar 3,39%. Pertumbuhan terjadi karena perekonomian kita membaik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Lukman saat memberikan keterangan pers di Kantor BPS Jabar; Jalan PHH Mustapa Kota Bandung, Kamis (5/5/2011).

Menurut Lukman, kinerja perekonomian Jawa Barat pada triwulan 2011 secara tahunan didorong sektor konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit sebesar 5,23%, konsumsi pemerintah 9,54%, dan ekspor 25,62%.

Lukman menambahkan, LPE triwulan I tahun 2011 dari sisi lapangan usaha tumbuh 1,32% didorong hampir semua sektor, kecuali pertambangan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pertanian yang mencapai 8,64%.

“Peningkatan di sektor pertanian karena selama awal tahun 2011 terjadi panen raya sehingga meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Tetapi kalau dilihat dari tahunan, sektor pertanian kinerjanya turun,” jelasnya.

Dari sisi penggunaan, lanjut Lukman, kinerja triwulan I tahun 2011 didorong oleh pertumbuhan pada konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit sebesar 0,71% perubahan investor 0,69%, dan ekspor 2,16%.

(http://www.inilahjabar.com/read/detail/1485722/laju-pertumbuhan-ekonomi-jabar-mencapai-687)

Pendapat Para Pakar Ekonomi dan Pelaku Bisnis Seputar Kondisi Ekonomi Global di Masa Depan

Analisis dan diskusi dengan Graham Bibby , CEO Richmond Asset Management . (Asia Confidential). Tema dari diskusi adalah "Will The US Dollar Collapse? Kalau diterjamahkan " Akankah U.S Dollar ambruk?"
Dari interview antara Bloomberg TV dengan Graham Biby bisa disimpulkan bahwa para investor saat ini sedang dihantui oleh bayang-bayang inflasi, deflasi, hyperinflasi sehingga jelas secara fundamental tidak akan aman lagi untuk investor. Dalam waktu dekat entah itu dalam hitungan bulan atau beberapa tahun kedepan kita akan menyaksikan anjloknya dollar sebagai akibat dari inflasi pada tingkat yang paling parah akan menjadi hyperinflasi. Karena saat ini pengeluaran Pemerintah Amerika sangat besar dan sayangnya tidak didukung oleh GDP ( Gross Domestic Product ) atau pemasukan yang memadai. Paket stimulus Obama dan program recovery ekonomi mencapai 1 triliun dollar. Darimana uang itu? Ya dari Federal Reserve. Mereka mencetak uang sebanyak itu dan aliran uang sebesar itu di financial system sangat besar dampaknya. Dikatakan oleh Graham Biby bahwa harga emas dan perak menjadi sangat tinggi seiring melemahnya dollar. Bahkan ada predikisi harga per ounce emas menjadi $5.500 USD. Coba perhatikan prediksi dibawah ini
 
Wawancara dengan James DiGeorgia ( Gold and Energy Advisor ), dia mengatakan bahwa dalam 18 bulan harga emas per troy once mencapai $2500, dan dalam 2,5 tahun kedepan harga emas menyentuh level $5000 per troy once dan tahun ini 2009 harga emas akan tembus di level $1000 per troy once. Video ini masih baru, diupload tanggal 1 Juli 2009.
Perlu diingat, bahwa nilai emas tidak pernah naik atau turun. Nilai emas adalah konstan. Melemahnya mata uang kertaslah yang seolah-olah menjadikan emas bertambah mahal. Inflasi lah yang menjadikan uang kertas menjadi kehilangan nilai atau kurang berharga ( less value ).
Nasehat dari para pakar ekonomi diatas adalah lindungi harta anda dengan emas. Apalagi tabungan itu dimaksudkan untuk simpanan hari tua. Katakanlah 25 tahun lagi anda pensiun, maka catatlah sedari sekarang. Saat ini harga 1 gram emas murni 24 karat adalah Rp. 349.500 per tanggal 6 Agustus 2009 ( Data dari logammulia.com ). Amati perbedaan harga pada tahun 2010 nanti !

(http://www.ayo-investasi.com/pendapat-ekonom.html)

Pengertian Uang dan Jenis-Jenis Uang

Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
Sejarah Uang
Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak ,  manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:
  • Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
  • Uang Giral
Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar, alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.
Dibawah ini adalah daftar mata uang di dunia yang berlaku saat ini, diantaranya sebagai berikut :
Abbesinia : Dollar                   Afghanistan : Afgani
Afrika Selatan : Rand              Afrika Tengah : Franc
Albania : Lek                              Aliazair : Dinar
Amerika Serikat : Dollar        Angola : Kwanza
Argentina : Peso                        Australia : Dollar
Austria : Shilling                        Bangladesh : Taha
Belanda : Gulden                        Belgia : Franc
Bolivia : Boliviarnus                 Brazil : Cruzeiro
Brunei Darussalam : Dollar    Bulgaria : Lev
Canada : Dollar                            Cekoslovakia : Koruna
Ceylon : Rupee                             Chad : Franc
Chili : Peso                                     Cina : Yuan
Denmark : Krone                         Dominika : Peso
EI Salvador : Kolon                    Emirat Arab : Dirham

(http://syadiashare.com/pengertian-uang-dan-jenis-jenis-uang.html)

Sejarah Uang

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.

Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.

Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.

Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas

Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.

Sejarah uang sejak ribuan tahun. Pengetahuan tentang pengumpulan mata uang adalah studi ilmiah uang dan sejarahnya dalam segala bentuknya.

Banyak artikel telah digunakan sebagai uang komoditas seperti logam mulia alami langka, cowrie, barley, mutiara, dll, serta banyak hal lainnya yang dipandang sebagai memiliki nilai.

uang Modern (dan uang lama) pada dasarnya adalah tanda - abstraksi dengan kata lain, sebuah. Kertas mata uang mungkin merupakan jenis yang paling umum saat ini uang fisik. Namun, benda-benda emas dan perak memiliki sifat penting banyak uang.

Non-moneter tukar: barter dan hadiah
Berlawanan dengan konsepsi populer, tidak ada bukti dari masyarakat atau ekonomi yang bergantung terutama pada barter. Sebaliknya, masyarakat non-moneter dioperasikan sebagian besar di bawah prinsip-prinsip ekonomi hadiah. Ketika barter benar-benar terjadi, itu umumnya antara dua orang asing, atau musuh yang potensial.

Dengan barter, seseorang dengan objek material nilai, sebagai ukuran butiran, langsung bisa pertukaran objek untuk objek lain dianggap memiliki nilai yang sama, seperti binatang kecil, pot tanah liat atau alat. Kemampuan untuk melakukan transaksi sangat terbatas karena bergantung pada beberapa kebetulan inginkan. Penjual foodgrains harus mencari pembeli yang ingin membeli gandum dan juga bisa menawarkan sesuatu sebagai imbalan, penjual ingin membeli. Tidak ada media pertukaran umum di mana penjual dan pembeli dapat mengubah barang-barang yang bisa diperdagangkan mereka. Tidak ada standar yang dapat diterapkan untuk mengukur nilai relatif dari berbagai barang dan jasa.

Dalam perekonomian hadiah, barang dan jasa yang berguna secara teratur diberikan tanpa persetujuan eksplisit untuk hadiah atau masa depan (yaitu tidak ada formal pound pro quo). Idealnya, simultan atau rutin memberikan berfungsi untuk mengedarkan dan mendistribusikan barang-barang berharga dalam masyarakat.

Ada beberapa teori tentang ekonomi sosial hadiah. Beberapa melihat sumbangan sebagai bentuk altruisme timbal balik. Interpretasi lain adalah bahwa status sosial diberikan sebagai imbalan untuk "hadiah". Perhatikan, misalnya, pembagian makanan di beberapa masyarakat pemburu-pengumpul, dimana berbagi makanan adalah suatu perlindungan terhadap kegagalan mencari makan sehari-hari setiap individu. Kebiasaan ini mungkin mencerminkan altruisme, dapat menjadi bentuk asuransi informal, atau dapat membawa dengan itu status sosial atau keuntungan lainnya.

Munculnya uang
peradaban Mesopotamia mengembangkan ekonomi yang didasarkan pada komoditas uang skala besar. Orang Babel dan negara-negara tetangga mereka kota kemudian mengembangkan sistem pertama ekonomi daripada yang kita pikirkan saat ini dalam hal aturan tentang utang, hukum kontrak dan kode hukum yang berkaitan dengan praktek-praktek komersial dan milik pribadi . Uang itu bukan hanya penampilan, itu adalah sebuah kebutuhan.

Kode Kode Hammurabi UU ca terbaik diawetkan kuno, telah dibuat. 1760 SM (kronologi tengah) di Babel kuno. Hal ini diadopsi oleh raja Babel keenam, Hammurabi. Sebelumnya koleksi hukum termasuk Kode Ur-Nammu, raja Ur (ca. 2050 SM), Kode Eshnunna (ca. 1930 SM) dan Kode Lipit-Ishtar dari Isin (sekitar 1870 sebelum JC). Kode-kode hukum formal peranan uang dalam masyarakat sipil. Mereka memperbaiki jumlah bunga atas utang ... denda untuk 'malpraktik' ... dan kompensasi moneter untuk pelanggaran hukum formal.

The Shekel referensi untuk sebuah unit kuno berat dan mata uang. Penggunaan pertama istilah ini berasal dari Mesopotamia sekitar 3000 SM. dan kembali ke massa jenis jelai yang nilai-nilai lain yang terkait dalam metrik tembaga dll seperti perak, jelai perunggu, / syikal pada awalnya kedua unit dan satu unit mata uang berat, karena pound sterling awalnya unit denominasi massa satu pon perak.

Dengan tidak adanya alat tukar, masyarakat non-moneter dioperasikan sebagian besar di bawah prinsip-prinsip ekonomi hadiah.

komoditas uang

Barter memiliki beberapa masalah, termasuk bahwa itu memerlukan suatu "kebetulan inginkan." Misalnya, jika seorang petani gandum membutuhkan apa petani menghasilkan buah-buahan, pertukaran langsung adalah mustahil untuk buah musiman akan merusak sebelum panen. Salah satu solusinya adalah untuk perdagangan buah dari gandum secara tidak langsung oleh komoditas, ketiga "menengah",: buah dipertukarkan untuk produk setengah jadi ketika buah matang. Jika ini komoditas menengah tidak menuntut binasa dan dapat diandalkan sepanjang tahun (misalnya tembaga, emas, atau anggur), maka dapat ditukar dengan gandum setelah panen. Fungsi dari komoditas menengah sebagai penyimpan nilai dapat dibakukan dalam uang komoditas umum, mengurangi kebetulan ingin masalah. Dengan mengatasi keterbatasan barter sederhana, uang komoditi membuat pasar di semua lain yang lebih likuid.

Banyak kebudayaan di seluruh dunia kemudian mengembangkan penggunaan uang komoditas. Kuno China dan Afrika yang digunakan cowrie. Perdagangan dalam sistem feodal Jepang didirikan pada koku - unit beras per tahun. syikal ini adalah unit kuno berat dan mata uang. Penggunaan pertama istilah ini berasal dari Mesopotamia sekitar 3000 SM dan disebut berat tertentu jelai, nilai-nilai lain dalam metrik tembaga dll seperti perak, jelai perunggu, / syikal berada di awalnya kedua unit mata uang dan satuan berat.

Dimana perdagangan umum, sistem barter biasanya memimpin cukup cepat untuk beberapa produk utama disebabkan kebajikan uang . Di koloni Inggris awal New South Wales, rum muncul cukup segera setelah penyelesaian bahwa produk-produk pasar uang paling banyak. Ketika suatu negara merupakan mata uang tanpa sering mengadopsi mata uang asing. Dalam penjara di mana uang konvensional dilarang, sangat umum untuk rokok untuk mengambil kualitas moneter, dan sepanjang sejarah, emas telah membuat fungsi moneter tidak resmi.

standar mata uang

Secara historis, logam, jika ada, umumnya telah menguntungkan untuk digunakan sebagai uang-proto pada produk seperti sapi, cowrie, atau garam, karena mereka berdua tahan lama, portabel, dan mudah dibagi. Penggunaan emas sebagai proto-uang telah ditelusuri kembali ke milenium keempat SM ketika orang Mesir digunakan emas batangan dengan berat didefinisikan sebagai alat tukar, seperti yang telah dilakukan sebelumnya di Mesopotamia dengan bar perak. Penguasa pertama yang telah resmi didirikan standar untuk bobot dan uang Pheidon . Koin pertama dicap (ditandai dengan otoritas dalam bentuk gambar atau kata-kata) dapat dilihat di Perpustakaan Nasional di Paris. Ini adalah stater dari elektrum sepotong kura-kura, ditemukan di pulau Aegina. Ini bagian yang luar biasa tanggal sekitar 700 SM . koin elektrum juga diperkenalkan sekitar 650 SM di Lydia.

Koin telah banyak diadopsi di seluruh Ionia dan Yunani daratan selama abad ke-6 SM, akhirnya menimbulkan SM Kekaisaran Athena pada abad ke-5, dominasi daerah melalui ekspor mereka keping perak, ditambang di selatan Attica dan Thorikos Laurion. Sebuah penemuan utama dari perak di vena Laurion di 483 SM menyebabkan ekspansi besar militer armada Athena. bersaing standar koin pada waktu itu dikelola oleh Phocaea Mytilene dan bagian penggunaan elektrum; Aegina digunakan perak.

Ini adalah penemuan batu ujian yang membuka jalan bagi mata uang berbasis komoditas dan koin logam. logam lunak dapat diuji untuk kemurnian batu ujian, untuk cepat menghitung total kandungan logam menjadi satu. Emas adalah logam lunak, yang juga sulit untuk menemukan, padat, dan storable. Akibatnya, emas moneter menyebar sangat cepat dari Asia Kecil, di mana ia mendapat dipakai secara luas di seluruh dunia.
Menggunakan sistem tersebut masih diperlukan beberapa langkah dan perhitungan matematis. Batu ujian untuk memperkirakan jumlah emas di suatu paduan, yang kemudian dikalikan dengan berat menemukan jumlah emas dalam satu potong. Untuk memfasilitasi proses ini, konsep mata uang standar diperkenalkan. Kamar telah dipra-ditimbang dan pra-paduan, selama produsen itu menyadari asal koin, tidak menggunakan batu ujian diwajibkan. Koin yang dicetak oleh pemerintah secara umum dalam proses hati-hati dilindungi, dan kemudian dicap dengan lambang yang dijamin berat dan nilai logam. Namun itu sangat umum bagi pemerintah untuk berpendapat bahwa nilai dana tersebut adalah lambang, dan dengan demikian semakin mengurangi nilai mata uang dengan menurunkan kandungan logam mulia.

Meskipun emas dan perak telah umum digunakan untuk koin, logam lain dapat digunakan. Sebagai contoh, Sparta kuno koin dilebur dari besi untuk mencegah warga dari terlibat dalam perdagangan luar negeri. Pada awal abad ketujuh belas Swedia tidak memiliki logam yang lebih mulia dan jika "piring uang" produk, yang lembaran besar dari tembaga sekitar 50 cm atau lebih panjang dan lebar, tepat cap dengan indikasi nilai.
bagian dari logam mulia memiliki keuntungan menghasilkan nilai dalam koin sendiri - di sisi lain, mereka diinduksi manipulasi: pemotongan bagian dalam upaya untuk mendapatkan dan mendaur ulang logam mulia. Sebuah masalah besar adalah co-eksistensi simultan emas, perak dan koin tembaga di Eropa. Inggris dan Spanyol nilai pedagang emas lebih dari koin perak, seperti banyak dari tetangga mereka lakukan, yang menyatakan bahwa orang Inggris Guinea koin emas yang berisi mulai bangkit melawan mahkota perak Inggris yang berbasis di tahun 1670 dan 1680. Oleh karena itu, uang itu akhirnya dihapus ke Inggris untuk meragukan jumlah emas masuk ke dalam negeri dengan kecepatan yang ada saham negara lain Eropa. Efek ini diperparah dengan para pedagang Asia tidak berbagi apresiasi emas sekaligus Eropa -. Emas dan perak meninggalkan Asia meninggalkan Eropa dalam jumlah pemantau Eropa seperti Isaac Newton, Direktur Mint telah mengamati dengan perhatian.

Stabilitas telah datang ke dalam sistem dengan perbankan nasional yang menjamin untuk mengubah uang ke emas pada tingkat yang dijanjikan, belum ada mudah. Risiko Bank of England bencana keuangan nasional di 1730s ketika pelanggan meminta uang mereka akan berubah menjadi emas dalam waktu krisis. Akhirnya, pedagang London menyelamatkan bank dan bangsa dengan jaminan keuangan.

Langkah lain dalam evolusi mata uang koin berubah adalah satuan berat menjadi unit nilai. pembedaan bisa dibuat antara nilai komoditi dan nilainya secara tunai. Perbedaannya adalah nilai-nilai ini adalah seigniorage.

(http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/02/sejarah-uang.html)