Kamis, 20 Januari 2011

keinginan

sebuah keinginan yang hingga saat ini belum terwujud.

pernahkah anda merasa keinginan kita tidak tercapai? padahal keinginan tersebut demikian kecil bila dibandingkan dengan kebesaran Tuhan yang tidak ada batasnya.dimanakah letak kesalahan kita? apakah kita belum pantas dengan keinginan itu? mungkin pertanyaan kita tidak terbatas apabila kita bisa berbicara langsung dengan Tuhan.
tapi saya mempunyai satu buah cerita yang dapat kita ambil manfaatnya. cerita yang tidak mungkin saya dapatkan apabila saya tidak bisa membuka diri kepada setiap orang.

cerita berawal dari isengnya saya membeli segelas es puter disiang hari. diam-diam saya memperhatikan wajahnya dalam-dalam karena dibalik keriput wajahnya yang lelah ada sebuah keyakinan dan kepuasan. saya semakin penasaran kenapa orang tua ini begitu puas menjalani hidup yang demikian kerasnya untuk orang-orang seperti mereka. saya memulai pembicaran dengan bertanya siapa namanya. lalu dia jawab ringan dan santai "nama saya... aduh saya aja sampai lupa nama saya siapa saking ga pentingnya eee mas hehe" begitu merendahnya dia. lalu saya bertanya rumahnya dimana pak? dia jawab "ga punya rumah eee mas. pinjem doang mas rumahnya". lalu saya tanya lagi pinjem sama siapa pak? masa hari gini ada yang minjemin rumah baik banget pak. lalu dia jawab "masih ada kok mas, dia yang minjemin saya kaki mata kuping idung, semuasemuanya deh dipinjemin mas". makin penasaran saya menawarkan makan agar bisa mengobrol lebih dengan dia. 

beliau bercerita mengenai hidupnya. dia terbangun dipagi hari dikala para pemalas sedang tertidur lelap. menurut beliau mending saya mikirin hidup sambil nyapu halaman rumah make sapu lidi sekalian mikirin strategi jualan hari ini ketimbang ngimpi enak-enakan dikasur. beliau memulai memasak es puternya mulai jam setengah 4 pagi agar mengejar jam setengah 9 sudah sampai di sd negeri di daerah sekitarnya. strategi yang beliau buat setiap harinya mungkin hanya sebuah rute yang remeh menurut saya. tetapi setelah saya telaah lebih jauh dia begitu mengenali keseluruhan lingkungan karena dia hafal si A beli es jam berapa saja, si B jam sekian, si C jam sekian dan tempat-tempat yang pada hari tertentu padat dikunjungi, dia juga harus hafal jadwalnya diluar kepala. lalu saya bertanya penghasilan, ternyata beliau cukup terbuka masalah ini, seperti biasa dia jawab dengan enteng "kalo abis ya bangsa cepekan rebu lah dikantong". tapi biasanya abis pak? dia jawab " ya nggaklah, kesenengan nanti saya mas kalo abis esnya bikin saya males jualan besoknya". trus biasanya berapa pak dapetnya? "ya paling gocap keseringan 35 mas" dari situ saya berpikir sejenak buseng 35rebu sama kaya jajan gua sehari lebih goceng malah jajan gue. uang yang sedikit untuk sebuah keluarga yang berisikan satu orang ayah, satu orang ibu, dan empat orang anak. belum lagi kontrakan rumah, bayar listrik dan telpon. terenyuh sekali melihat dia sudah setua itu harus berjalan setiap hari membawa gerobak royot ditengah siang bolong hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. berbeda sekali seperti tontonan yang biasa ditonton orang-orang yang selalu menceritakan kehidupan mewah siswa SMA. mungkin hidup memang tidak seperti apa yang kita lihat selama ini.
Beliau sangat menyukai pekerjaannya. pekerjaan yang menurut orang pada biasanya remeh HANYA BERJUALAN ES PUTER DENGAN GEROBAK BUTUT. tetapi dibalik bututnya gerobak ada seonggok harapan dan tujuan mengenai putera-puteranya kelak. jualan habis dan membawa cepek rebu bukanlah tujuannya. tujuannya lebih dari itu yaitu membuat anak-anaknya sekolah hingga setinggi mungkin. tak disangka dia mempunyai pemikiran yang mengalahkan orang yang sekolah tinggi sekalipun. beliau berkata "oke saya ndak sukses mas tapi menurut saya sukses tidak harus kita sendiri yang menerima langsung tetapi sukses tersebut bisa kita turunkan atau alihkan keorang yang kita amat sayang di dunia". coba setiap orang berfikir demikian pasti tidak ada yang bunuh diri karena frustasi hidup. untuk merealisasikan tujuannya tentu tidak mudah tetapi dia telah melewatinya dan SANGAT SUKSES MENURUNKAN DAN MENGALIHKAN KESUKSESAN kepada anaknya. anak pertama lulus S2 dengan status cumlaude di UGM. anak kedua lulus S2 di USU dengan status cumlaude juga. anak ketiga sedang menyelesaikan S2 di USU juga. dan anak terakhir yang berhasil mendapat beasiswa seumur hidup dari salah satu universitas di china. hahahahahaha berbeda jauh dengan tetangga saya yang biasa beli es juga. rumah gedong anaknya paling jauh ke menteng nongkrong doang make mobil yang dibeli second trus diganti peleknya dan ini itu yang ga penting sama sekali hahaha

beliau berkata bagaimana caranya agar keinginan dipenuhi oleh Tuhan, pastikan yang kita pinta adalah tulus untuk kebaikan diri sendiri dan orang yang disayang. berikutnya mintalah keinginan yang unik agar menarik perhatian Tuhan, lalu mintalah diwaktu orang lain banyak yang tidak sedang meminta. misal tengah malam dikala orang tidur kita berdoa meminta keinginan kita. yang terpenting berusaha semampunya sisanya biar Tuhan yang bertanggung jawab, karena tidak mungkin Tuhan tidak bertanggung jawab atas masalah yang Tuhan telah kasih. dan terakhir memintalah permintaan yang benar benar kita BUTUH kan bukan yang kita INGIN kan.

selamat mencoba ! ingat bukan ke INGIN an tapi ke BUTUH an! hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar