Sabtu, 29 Oktober 2011

Peranan dan pentingnya Bahasa Indonesia dalam ilmiah


Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, ia membutuhkan bantuan dari makhluk lainnya bahkan dari manusia lainnya (saling membutuhkan). Maka dari itu, manusia dituntut untuk dapat saling bekerja sama, berkomunikasi dengan baik antar sesamanya. Disinilah fungsi bahasa dibutuhkan.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari—yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status—bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang di resmikan sebagai bahasa nasional, yang berfungsi untuk komunikasi dari berbagai daerah. Walaupun Indonesia banyak ragam bahasa daerah tetapi untuk komunikasi formal dan ilmiah tetap saja yang di pakai Bahasa Indonesia. Tulisan Ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Dalam tulisan ilmiah Bahasa indonesia yang disesuaikan dengan EYD sangat digunakan dan diperhatikan, dan bahasa yang digunakan harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat.
Pengertian karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinyaberusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis ataupeneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secaralogis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawabanmengenai sesuatu hal dan untuk membuktikankebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalamobjek tulisan.
Dalam berbagai tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi.
Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya adalah agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.
Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan sebagai berikut :
  •   Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.
  •   Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari makalah.
  •   Laporan Praktik Kerja
Karya ilmiah yang memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).
  •   Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :
  1. Langsung (observasi lapangan)
  2. Skripsi
  3. Tidak langsung (studi kepustakaan)
  •   Tesis
Karya ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.
  •   Disertasi
Karya tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar dengan bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang sifatnya konstektual,
Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan kaidah yang berkaitan dengan pembentukan istilah, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan oleh pusat pembinaan bahasa Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai pedoman dalam memperhatikan hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat untuk di setiap kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ada yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu :
  1. Bermakna isinya
  2. Jelas uraiannya
  3. Berkesatuan yang bulat
  4. Singkat dan padat
  5. Memenuhi kaidah kebahasaan
  6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
  7. Komunikasi secara ilmiah
Aspek komunikatif (keefektifan) hendaknya dicapai pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam komunikasi ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi diri untuk menggunakan bahasa (struktur kalimat dan istilah) popular khususnya untuk komunikasi antar ilmuan. Karena makna symbol bahasa harus diartikan atas dasar kaidah baku, karya ilmiah tidak harus mengikuti apa yang nyatanya digunakan atau popular dengan mengorbankan makna yang seharusnya. Bahasa keilmuan tidak selayaknya mengikuti kesalahkaprahan.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Oleh karenanya, kita harus menggunakannya dengan baik. Antara lain dengan cara sebagai berikut:
  1. Dalam hal penggunaan ejaan.
  2. Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi.
  3. Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan tak baku, sedangkan ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku.
  4. Dalam penulisan Singkatan dan Akronim. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR, GBHN, KTP, PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI, LAN, IKIP, SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
  5. Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
  6. kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar enam puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
  7. Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung (-), tanda pisah (_), tanda petik (”), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (’).
  8. Dalam pemakaian imbuhan, awalan dan akhiran.
Pada penulisan ilmiah juga sering terdapat kesalahan. Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan:
  • Kesalahan penalaran
Kesalahan penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesalahan penalaran intra-kalimat dan antarkalimat.
  • Kerancuan
Kerancuan terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih. Kerancuan dapat dipilah atas kerancuan bentukan kata dan kerancuan kalimat.
  • Pemborosan
Pemborosan terjadi apabila terdapat unsur yang tidak berguna dalam penggunaan bahasa.
  • Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah kalimat dapat dikatakan lengkap apabila setidaknya mempunyai pokok (subyek) dan penjelas (predikat).
  • Kesalahan kalimat pasif
Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif intransitif.
  • Kesalahan ejaan
Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia No. : 0543a/U/1987).
  • Kesalahan pengembangan paragraf.
Paragraf yang digunakan dalam tulisan ilmiah mempunyai tiga syarat, yaitu kesatuan, kesistematisan dan kelengkapan, serta kepaduan.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting dalam konsep suatu karya ilmiah. Apalagi kita yang sedang berada di jenjang perkuliahan yang nantinya akan menyusun karya ilmiah, harus dapat menciptakan suatu karya ilmiah dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar nantinya karya ilmiah kita dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi manfaat untuk orang lain.



Selasa, 25 Oktober 2011

kemacetan kota jakarta


Kemacetan di Jakarta
Kemacetan sepertinya sudah menjadi menu langganan sehari-hari masyarakat Jakarta. Kesemrawutan dan tidak tertibnya kendaraan menjadi pemandangan yang biasa. Kemacetan mengakibatkan kerugian secara ekonomi maupun secara tidak materil. Belum lagi kerugian yang lainnya yang harus ditanggung pengguna jalan di Jakarta. Udara yang tercemar akibat asap dari knalpot pun sangat menggangu.

Kemacetan di Jakarta sepertinya tidak dapat lagi di hindarkan. Bayangkan saja, jutaan kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua setiap hari melintas di jalanan Ibukota Jakarta. Kemacetan semakin di perparah dengan di tambahnya kehadiran angkutan umum yang mendominasi, seperti bus kota, angkot, bajaj, taksi, ojek, dan lain sebagainya.

Polisi yang mengatur jalanan Ibukota pun sepertinya sudah kewalahan dan kehilangan akal untuk mengatasi kemacetan. Aktivitas warga yang dari pagi hingga malam hari membuat Jakarta seolah kota yang tak pernah mati.

Penyebab kemacetan di Jakarta pun karena hal yang beragam. Buruknya layanan transportasi di Jakarta dapat menyebabkan kemacetan karena tidak adanya jadwal. Angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, tidak berhenti di halte yang sudah disediakan. Buruknya kondisi kendaraan juga secara tidak langsung membuat orang lebih cenderung menggunakan kendaraan pribadi mereka sendiri.

Kesadaran masyarakat untuk mematuhi tata tertib pun dinilai masih sangat rendah. Banyak sepeda motor, angkutan umum, bahkan kendaraan pribadi yang menerobos lampu lalu lintas, menyerobot masuk ke dalam lintasan busway, menyebrang tidak pada tempatnya. Hal-hal itupun bisa menyebabkan kemacetan.
Arus urbanisasi pun berpengaruh pada kemacetan Jakarta. Dengan bayangan Jakarta sebagai kota harapan, banyak warga daerah yang hujrah ke Jakarta untuk mencari nafkah. Banyaknya jumlah penduduk yang membutuhkan alat transportasi dan juga membutuhkan lapangan pekerjaan. Bahkan, mereka melakukan usaha yang cenderung menggunakan sarana umum seperti trotoar dan badan jalan.

Banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan dan di trotoar. Padahal fungsi trotoar itu sendiri digunakan untuk pejalan kaki. Kurang tegasnya pemerintah dalam menindak pedagang kaki lima membuat pedagang kaki lima semakin bertambah banyak. Bahkan para pedagang pun menjual dagangannya sampai ke tengah jalan, contoh para pedagang di tanah abang. Itu sangat mengganggu para pengguna jalan, dan akhirnya terjadilah kemacetan.

Walaupun sudah ada busway yang di gembor-gemborkan kendaraan anti macet, sepetinya hasilnya sama saja. Malah dengan adanya busway malah semakin memperparah kemacetan. Karena jalan yang seharusnya 3 jalur berubah menjadi 2 jalur di karenakan penyempitan jalan khusus busway.

Memang mengatasi kemacetan di kota Jakarta bukanlah hal yang mudah. Pemerintah kota Jakarta dinilai lamban mengatasi kemacetan yang terjadi di Ibukota ini. Banyak pihak yang menyayangkan ini. Karena sebagian besar masyarakat yang berdomisili di wilayah Jabodetabek bekerja di Jakarta. Mereka berangkat kerja harus pagi-pagi sekali untuk menghindari kemacetan yang parah. Saat jam pulang kantor pun kemacetan kembali terjadi dimana-mana.

Lalu apakah ada solusi untuk mengatasi kemacetan yang kian parah tersebut?
Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi kemacetan itu sendiri. Antara lain adalah pembatasan kendaraan pribadi. Dengan tidak menumpuknya kendaraan di Jakarta akan membuat kemacetan berkurang. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi dapat dilakukan dengan cara peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, dan bea masuk yang tinggi.

Permasalahan kemacetan di Jakarta ini  juga harus diatasi dengan IT (teknologi). TMC adalah salah satu teknologi yang di miliki Ditlantas PMJ dalam mengawasi dan mengatur lalu lintas di Jakarta. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki TMC diantaranya adalah GPS (Global Positioning System) yang digunakan untuk melakukan pemantauan kendaraan petugas di lapangan.

GIS (Global Information Sistem) yaitu sebuah peta yang dapat menginformasikan lokasi kecelakaan , lokasi kemacetan serta sebab timbulnya kemacetan, jalur Bus way,Penempatan anggota di lapangan dan sebagainya.

Berikutnya adalah CCTV (Closed Circuit Television) yang berfungsi untuk memonitor dan memantau situasi lalu lintas terkini. SMS (Short Messaging Service) untuk menerima informasi dari masyarakat melalui layanan SMS 1717.

Internet Service (website) untuk memberikan berita seputar lalu lintas terkini, jadwal layanan SIM keliling dan informasi kegiatan masyarakat juga menerima informasi dari masyarakat melalui email, forum dan konsultasi.
Traffic Accident Service (Pelayanan Informasi Laka Lantas) yang mencatat data kecelakaan di seluruh wilayah hukum PMJ. Law Enforcement Service atau Pelayanan Penegakkan Hukum. Call Centre untuk menerima informasi dari masyarakat melalui nomor telepon 021-5276001.

Lalu dengan cara membangun sarana transportasi. Membuat jembatan penyeberangan agar orang yang mau menyebrang tidak mengganggu kendaraan yang lewat. Membuat peraturan bahwa bus kota dan angkutan umum lainnya harus berhenti di halte yang telah di sediakan. Dan berikan sanksi yang tegas kepada yang melanggar.

Penambahan jalur lalu lintas pun efektif untuk mengurangi macet. Agar jalur yang biasanya hanya 2jalur di tambah menjadi 3 jalur.

Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP) pun bisa menjadi salah satu solusinya. Jadi tidak semua jenis kendaraan dapat melintasi suatu wilayah.

Namun tidak semua solusi dapat berjalan dengan lancar. Berbagai kendala pasti di temukan. Terutama kendala soal biaya. Anggaran biaya yang tinggi untuk perbaikan transportasi pasti menuai protes dari sebagian masyarakat. Karena seperti yang sudah-sudah, banyak biaya yang di keluarkan namun hasilnya tidak di dapat.

Pemerintah harus lebih memikirkan lagi bagaimana cara mengatasi kemacetan di Kota Jakarta. Karena jika tidak, bisa-bisa kemacetan di Kota Jakarta bisa lebih parah di bandingankan sekarang.

Pemerintah pun harus bekerja sama dengan gubernur dan aparat terkait. Jika hanya menambah jumlah polisi lalu lintas saja tak akan membantu dalam mengatasi kemacetan di Jakarta. dan adanya kesadaran dari para pengguna jalan sendiri harus di tanamkan.

Saya sebagai penulis pun berharap, semoga kemacetan di kota Jakarta dapat segera di atasi. Demi menciptakan pula Jakarta yang bersih terbebas dari asap knalpot kendaraan.

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bc/JakartaTransjakartaBusspurInDerJalanSudirman.jpg/220px-JakartaTransjakartaBusspurInDerJalanSudirman.jpg