Kamis, 05 Mei 2011

Kasus Gayus Tambunan Berpotensi Ganggu Ekonomi

Bila tak ditangani dengan baik, kasus mafia pajak yang melibatkan mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Gayus Halomoan Tambunan, berpotensi mengganggu ekonomi. Menteri Keuangan harus menyelesaikan kasus ini dengan baik untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul.

Kepala ekonomi World Bank, Shubham Chaudhuri, mengatakan hingga kini kasus Gayus Tambunan belum memberikan pengaruh signifikan pada kepercayaan investor. Namun Menteri Keuangan harus mengambil kebijakan tegas guna memangkas korupsi dan menindak aparat.

"Arah kebijakan pemerintah di masa yang akan datang sangat penting," ujarnya usai diskusi Bank Dunia di Jakarta, Kamis (8/4). Dia menambahkan, pemerintah juga perlu memperjelas koordinasi antarkementerian.

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk Toni Prasetiantono juga mengamini pendapat Chaudhuri. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati harus segera mengambil kebijakan tegas terhadap aparatnya.

"Pasti (terganggu), karena kasus ini akan mengganggu. Satu-satunya cara Sri Mulyani harus ada mekanisme punishment yang berat," tegasnya. Kasus ini, dia melanjutkan, juga akan berpengaruh ke kepatuhan pajak.

Gayus Tambunan merupakan pegawai rendahan yang sudah sekitar 5 tahun bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Meski hanya bergaji sekitar Rp 12 juta per bulan, namun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menemukan rekeningnya berjumlah Rp 28 miliar.

(http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/04/08/brk,20100408-238984,id.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar